Pernah merasa rendah diri? Atau kecil dan gak ada apa-apanya di kehidupan. Boleh merasa itu ketika kita menyadari posisi kita di mata Allah. Insiden tegangnya nunggu pengumuman SNMPTN hari Rabu kemarin itu jadi perasaan yang gak pernah aku lupa. Dari malamnya berniat buat gak buka sosmed selama 1 hari itu, takut hasilnya mengecewakan. Ya sebenernya rasa kecewa itu karena aku berharap dan percaya diri aku keterima. Takdir berkata lain. Aku mendaftar di Gizi UI dan aku ditolak. Lebih sakit daripada ditolak doi. Hehehe...Begitu aku tau dapet lampu merah, ada rasa down sedikit tapi aku terus ngomong ke diri aku buat kuat dan hal itu gak usah dibawa serius. Yang ada makin susah buat keluar dari perasaan kecewa itu. Sorenya aku buka sosmed. Aku kebanjiran notifikasi masuk yang hampir 99% menanyakan "Gimana snm-nya?". Dapet pesan itu ketika kita tau jawabannya enggak tuh emang gaenak banget. Merasa makin down karena gak ada yang ngertiin perasaan aku sekarang lagi kenapa. Tapi...
Mimpikupenulis Holaa...Haloo Kakang, Teteh, Mbak, Mas! Assalamu'alaikum, Post-an ini menjadi blog pertama aku. Aku ini masih seorang pemula yang masih mau belajar. Memulai awalan ini, aku mau berbagi pengalamanku. Lebih tepatnya mau curhat aja si. Apaan sih pembukaan yang alay. . . . Hari ini aku bercerita tentang rasanya menikmati takdir. Ini hanyalah sedikit kisahku dengan pengalaman patah hati. Bukan masalah percintaan. Ini tentang bagaimana diriku harus berlapang dada. Jadi, kemarin tepat tanggal 24 Maret 2020, pagi hari aku sudah mendapat pesan dari salah satu sosial media. Temanku mempertanyakan kelolosanku dalam seleksi PMDK Poltekkes. Buru-buru aku mengecek website lalu mengunduh file daftar peserta yang diterima. Sedikit besar harapanku untuk diterima mengingat nilai-nilaiku lumayan bagus. Saat aku meneliti tiap nama yang terpampang di layar ponsel, tidak satupun tertera namaku di sana. Aku ulangi kegiatanku sekali lagi. Tetap saja tidak ada. Seketik...